Contoh Kasus Turnover Karyawan
Mengapresiasi Kinerja Karyawan
Apresiasi terhadap kontribusi karyawan penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang positif. Dorong karyawan untuk saling menghargai dengan membuat sesi apresiasi secara rutin dalam rapat tim. Ini membantu membangun budaya kerja yang inklusif dan saling mendukung. Dengan memberikan pengakuan atas prestasi dan kontribusi, karyawan merasa dihargai dan termotivasi untuk berkinerja lebih baik.
Menerapkan Succession Planning
Succession planning adalah proses pengembangan karyawan untuk mempersiapkan mereka menggantikan posisi pemimpin, manajer, executive, atau posisi-posisi penting lainnya ketika karyawan sebelumnya pindah jabatan, meninggalkan perusahaan, dipecat, atau pensiun.
Succession planning sangat penting karena dibuat untuk mempersiapkan karyawan agar perusahaan tetap dapat berjalan tanpa interupsi dalam waktu yang lama ketika ada pergantian posisi karyawan.
Selain itu bagi karyawan sendiri, hal ini akan meningkatkan employee engagement karena selain mereka dilibatkan dalam program pengembangan karyawan, mereka juga merasa dihargai.
Membantu Anda dalam membangun strategi succession planning yang optimal, Mekari Talenta hadir dengan fitur baru Succession Plan.
Dengan fitur ini, Anda dapat membuat sebuah talent pool internal untuk menyiapkan karyawan-karyawan Anda menggantikan posisi-posisi penting di masa mendatang.
Talent pool ini dapat terintegrasi dengan sistem HRIS Mekari Talenta seperti Performance Management di mana Anda juga dapat memantau perkembangan karyawan. Jadi, Anda juga bisa melihat bagaimana kesiapan mereka memegang posisi kunci di masa mendatang.
Baca juga: Turnover Karyawan Jadi Masalah Menakutkan Perusahaan, Apa Solusinya?
Pengertian Account Receivable Turnover
Account receivable turnover atau rasio perputaran piutang adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa efektif sebuah perusahaan dalam menagih piutangnya, atau dengan kata lain, seberapa sering piutang usaha dapat dikonversi menjadi kas dalam periode tertentu, misalnya, bulanan, triwulanan, atau tahunan.
Rasio ini digunakan dalam evaluasi laporan keuangan perusahaan untuk menilai seberapa efisien perusahaan mengelola piutang. Artinya, rasio perputaran piutang menghitung berapa kali perusahaan menagih piutang (rata-rata) sepanjang tahun.
Baca Juga: Account Receivable Staff: Pengertian dan Tugasnya di Perusahaan
Tawarkan Metode Kerja yang Fleksibel
Memberikan fleksibilitas dalam metode kerja bisa menjadi daya tarik bagi banyak karyawan, terutama generasi muda. Pertimbangkan untuk mengadopsi kebijakan kerja fleksibel, seperti mengatur jadwal kerja yang bisa disesuaikan.
Karyawan pun bisa mencapai work-life balance sehingga mereka lebih puas dan termotivasi untuk tetap bekerja di tempat kerjamu.
Baca juga: 15 Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja Karyawan
Tawarkan Gaji dan Fasilitas Kerja yang Kompetitif
Setiap karyawan pasti memiliki harapan gaji yang berbeda-beda. Penting untuk menawarkan gaji dan tunjangan yang kompetitif agar mereka tetap berada di perusahaan. Riset tentang gaji berdasarkan pekerjaan, posisi, dan lokasi penting dilakukan sebelum menetapkan gaji.
Penetapan gaji harus mempertimbangkan anggaran perusahaan untuk mencegah risiko kebangkrutan. Itulah mengapa mengatur beban gaji karyawan dengan cermat sangat penting untuk menjaga stabilitas finansial perusahaan dan mempertahankan karyawan yang berkualitas.
Apa Saja Jenis Turnover Karyawan?
Turnover karyawan dapat dibagi ke dalam beberapa jenis, yaitu berdasarkan kesukarelaan seorang karyawan keluar, serta fungsi keluarnya karyawan bagi perusahaan. Berdasarkan kesukarelaan, turnover karyawan dapat dibagi menjadi dua, yaitu voluntary dan involuntary. Sementara itu, berdasarkan fungsinya, turnover karyawan juga dapat dibagi menjadi dua, yaitu functional dan dysfunctional.
Berikut ini adalah penjelasan lengkap mengenai jenis-jenis turnover karyawan.
Turnover yang voluntary terjadi ketika karyawan memutuskan untuk keluar dari perusahaan secara sukarela. Hal ini bisa terjadi karena berbagai macam alasan, seperti mencari peluang karier yang lebih baik, mencari tawaran gaji yang lebih tinggi, atau mencari lingkungan kerja yang lebih sehat. Perusahaan perlu memahami alasan-alasan di balik turnover yang terjadi karena sukarela ini untuk dapat meningkatkan tingkat retensi karyawan yang baik dan mengurangi tingkat turnover.
Turnover yang involuntary terjadi ketika perusahaan memutuskan untuk mengakhiri hubungan kerja dengan karyawan. Alasan untuk turnover involuntary bisa bermacam-macam seperti kinerja karyawan yang buruk, karyawan melanggar peraturan perusahaan, atau bahkan perusahaan sedang mengalami masalah keuangan.
Perusahaan perlu memastikan bahwa keputusan untuk mengakhiri hubungan kerja dilakukan dengan adil dan transparan, serta memastikan karyawan tetap merasa dihargai dan diakui kontribusinya selama bekerja di perusahaan.
Baca juga: 6 Cara Menghitung Turnover Karyawan dengan Tepat
Turnover yang functional terjadi ketika karyawan yang keluar adalah mereka yang memiliki kinerja yang buruk atau tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Dalam hal ini, turnover dapat membantu meningkatkan kinerja perusahaan dengan mengganti karyawan lama yang kurang produktif dengan karyawan baru yang lebih baik.
Turnover yang dysfunctional terjadi ketika karyawan yang keluar adalah mereka yang memiliki kinerja yang baik dan berkontribusi positif pada perusahaan. Dalam hal ini, turnover dapat menjadi masalah bagi perusahaan karena dapat mengurangi produktivitas dan keuntungan perusahaan. Perusahaan perlu melakukan upaya untuk mempertahankan karyawan yang baik dan memahami alasan di balik turnover dysfunctional jika hal tersebut sampai terjadi.
Membuat Program untung Jenjang Karier
Seperti yang sudah dijelaskan dalam pembahasan sebelumnya, salah satu penyebab kenapa karyawan memutuskan untuk keluar dari perusahaan adalah tidak adanya jenjang karier. Oleh karena itu, membuat program jenjang karier adalah langkah yang baik untuk menurunkan tingkat turnover karyawan.
Tawarkan jenjang karier yang menarik dan menjanjikan. Pastikan informasi tentang jenjang karier disampaikan secara rinci dan fasilitasi kegiatan pelatihan untuk pengembangan keterampilan. Dengan demikian, karyawan akan memiliki tujuan yang jelas dan terarah dalam karier mereka di perusahaan, meningkatkan kepuasan dan motivasi dalam bekerja.
Menjaga tingkat turnover karyawan yang sehat merupakan prioritas bagi setiap perusahaan. Dengan memahami penyebab turnover dan menerapkan strategi yang tepat, perusahaan dapat mengurangi tingkat turnover, meningkatkan retensi karyawan, dan menciptakan lingkungan kerja yang produktif serta memuaskan bagi semua anggota tim. Langkah-langkah proaktif ini penting untuk memastikan pertumbuhan dan kesuksesan jangka panjang perusahaan.
Turnover karyawan adalah salah satu tolak ukur yang dapat digunakan untuk menentukan kesuksesan sebuah perusahaan. Walaupun tidak selalu menandakan hal yang buruk, tetapi biasanya perusahaan dengan tingkat turnover karyawan yang tinggi menandakan ada masalah yang sedang terjadi. Oleh karena itu, setiap perusahaan harus dapat menekan tingkat turnover karyawannya.
Melalui artikel ini, kamu akan mempelajari secara lebih mendalam mengenai apa yang dimaksud dengan turnover karyawan, mulai dari pengertiannya hingga jenis-jenis dan penyebabnya. Selain itu, akan ada juga beberapa tip untuk menekan angka turnover karyawan di perusahaan. Mari simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
Apa itu Turnover Karyawan?
Apa itu turnover karyawan? Turnover karyawan adalah perubahan dalam anggota karyawan di suatu perusahaan, baik karena resignasi atau pemecatan. Dalam fenomena turnover karyawan, dikenal juga employee turnover rate atau turnover rate yang berarti rumus turnover karyawan. Ini merujuk pada jumlah karyawan yang meninggalkan perusahaan dalam periode waktu tertentu (biasanya dihitung per satu tahun).
Turnover adalah fenomena alami dalam dunia kerja, namun perusahaan perlu menjaga agar tingkatnya tetap rendah. Tingkat toleransi turnover bervariasi tergantung pada faktor industri, jenis pekerjaan, ukuran perusahaan, dan lokasi geografisnya. Berdasarkan informasi yang dimuat di jurnal SOLUSI, turnover rate yang ideal dalam setahun adalah 10%.
Yuk Perhatikan Turnover Rate Perusahaan Anda
Sudah waktunya memperhatikan kesejateraan dan kepuasan kerja karyawan. Tidak hanya bekerja seperti mesin, karyawan juga perlu dibahagiakan dan mendapatkan ketenangan dari perusahaan. Misalnya dari lingkungan kerja atau dari aspek lainya.
Hitung turnover rate perusahaan Anda, dan temukan nilainya.
Sekian ulasan tentang Turnover Perusahaan dari pengertian sampai dengan pencegahannya. Semoga bermanfaat!
Tingkat turnover karyawan, atau yang dikenal sebagai employee turnover rate, merupakan salah satu metrik penting dalam dunia SDM. Metrik ini mengukur seberapa sering karyawan meninggalkan perusahaan dan digantikan oleh karyawan baru. Pada dasarnya, tingkat turnover menunjukkan stabilitas tenaga kerja dalam suatu organisasi.
Pelatihan meningkatkan skill : Supervisi efektif pada Tim penjualan bagi manajer penjualan
Mengapa Memahami Tingkat Turnover Penting?
Memahami tingkat turnover sangat penting karena memberikan wawasan tentang stabilitas dan kesehatan organisasi. Tingkat turnover yang tinggi dapat menunjukkan adanya masalah dalam manajemen, budaya kerja, atau kepuasan karyawan, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi produktivitas dan keuntungan perusahaan. Di sisi lain, tingkat turnover yang rendah biasanya mencerminkan lingkungan kerja yang positif dan karyawan yang terlibat dan puas dengan pekerjaan mereka. Dengan menganalisis tingkat turnover, perusahaan dapat mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan dan mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan retensi karyawan. Tingkat turnover yang tinggi dapat menjadi sinyal adanya permasalahan dalam perusahaan. Hal ini dapat membawa dampak negatif seperti:
Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk memahami tingkat turnover dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Untuk menghitung tingkat turnover karyawan, bisa menggunakan rumus seperti berikut:
Tingkat Turnover = (Jumlah Karyawan yang Keluar / Rata-rata Jumlah Karyawan) x 100%
Tingkat Turnover = (20 / 100) x 100% = 20%
Ikuti pelatihan: mengelola piutang penjualan Bisnis bagi Manager penjualan
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Turnover
Memahami faktor-faktor yang memengaruhi tingkat turnover penting bagi perusahaan untuk dapat merumuskan strategi yang tepat dalam menjaga stabilitas dan meningkatkan kinerja organisasi. Berikut beberapa faktor utama yang perlu dipertimbangkan:
Tingkat turnover karyawan merupakan metrik penting yang harus dipantau oleh semua perusahaan. Dengan memahami tingkat turnover dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, perusahaan dapat mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan stabilitas tenaga kerja dan meningkatkan kinerja organisasi.
Dampak Turnover karyawan bagi Perusahaan
Turnover karyawan yang tinggi, yaitu tingkat pergantian karyawan yang sering atau cepat, dapat memiliki dampak negatif yang signifikan pada sebuah perusahaan. Beberapa dampak ini termasuk: