Volatilitas Kripto Adalah
Kesimpulan: Mengakrabi Volatilitas Kripto
Volatilitas adalah karakteristik utama pasar mata uang kripto yang — untuk saat ini — tampaknya belum akan berakhir dalam waktu dekat. Alih-alih khawatir akan volatilitas, memahami penyebab dan implikasinya dapat membantu individu mengambil keputusan yang tepat dan berpotensi memanfaatkan peluang yang ada.
Melalui riset menyeluruh, manajemen risiko, dan strategi trading yang disiplin, trader dapat mencermati gejolak pasar dan meminimalkan potensi kerugian. Alat analisis teknis dapat membantu memprediksi dan mengelola volatilitas, sementara strategi diversifikasi dan manajemen portofolio dapat mengurangi risiko dan memaksimalkan keuntungan.
Seiring dengan makin berkembangnya pasar kripto, mengakrabi volatilitas menjadi makin penting. Mengikuti informasi, beradaptasi dengan kondisi pasar, dan mempertahankan perspektif jangka panjang dapat membantu trader mengambil keputusan yang tepat.
Semua contoh yang tercantum dalam artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Anda tidak boleh menafsirkan informasi atau materi lainnya sebagai nasihat hukum, perpajakan, investasi, keuangan, keamanan siber, atau nasihat lainnya. Di dalamnya sama sekali tidak terkandung ajakan, rekomendasi, dukungan, atau tawaran dari Crypto.com untuk berinvestasi, membeli, atau menjual koin, token, atau aset kripto lainnya. Keuntungan dari pembelian dan penjualan aset kripto dapat dikenai pajak, termasuk pajak keuntungan modal, di yurisdiksi Anda.
Kinerja masa lalu tidak menjamin atau mencerminkan kinerja masa depan. Nilai aset kripto bisa naik atau turun, Anda juga bisa kehilangan semua atau sebagian besar nilai aset yang Anda beli. Ketika menilai aset kripto, Anda hendaknya melakukan riset dan uji tuntas sendiri untuk membuat penilaian terbaik, sebab setiap pembelian menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya.
Mandatory Provident Fund (MPF) menawarkan beragam tools investasi, dan para pekerja dengan tujuan yang ambisius atau generasi muda yang usianya masih jauh dari masa pensiun cenderung lebih memilih reksa dana saham dengan potensi return maupun volatilitas yang lebih tinggi1. Para investor jangka panjang dipandu untuk menghindari impuls spekulatif jangka pendek. Mengingat bahwa pasar ekuitas global telah mengalami gelombang demi gelombang volatilitas sejak 2008, akan menjadi penting untuk mempertimbangkan pengadopsian pendekatan “aktif tapi defensif” yang terfokus pada penguatan pengendalian risiko di dalam portofolio, sambil tetap mengejar potensi apresiasi modal. Ini juga aplikatif bagi para investor yang mengelola strategi alokasi aset dengan horizon investasi jangka panjang (hingga 40 tahun) yang terpusat di sekitar reksa dana saham.
Sampai sejauh ini di tahun 2023 ini, faktor-faktor seperti tingginya inflasi global, terutama di pasar negara maju, serta masih terus dinaikkannya suku bunga oleh bank-bank sentral, telah mendorong pada terjadinya volatilitas pasar. Ditambah lagi dengan adanya kekhawatiran investor terhadap potensi terjadinya resesi global yang dapat berimbas kepada laba korporasi serta kembali memicu gelombang turbulensi di pasar ekuitas.
Para investor yang ingin mengelola risiko portofolio dapat mempertimbangkan untuk membangun portofolio investasi dengan profil volatilitas yang lebih rendah yang bertujuan untuk mencapai kinerja yang relatif stabil. Hal ini akan mengurangi tekanan psikologis serta dapat membatasi kemungkinan dilakukannya irrational trade. Meski begitu, perlu dicatat bahwa turbulensi finansial adalah sebuah konsep yang relatif, dan daripada menghindari reksa dana saham sepenuhnya, para investor dapat mempertimbangkan untuk berinvestasi pada reksa dana saham dengan profil volatilitas yang lebih rendah.
Kesimpulan: Mengakrabi Volatilitas Kripto
Volatilitas adalah karakteristik utama pasar mata uang kripto yang — untuk saat ini — tampaknya belum akan berakhir dalam waktu dekat. Alih-alih khawatir akan volatilitas, memahami penyebab dan implikasinya dapat membantu individu mengambil keputusan yang tepat dan berpotensi memanfaatkan peluang yang ada.
Melalui riset menyeluruh, manajemen risiko, dan strategi trading yang disiplin, trader dapat mencermati gejolak pasar dan meminimalkan potensi kerugian. Alat analisis teknis dapat membantu memprediksi dan mengelola volatilitas, sementara strategi diversifikasi dan manajemen portofolio dapat mengurangi risiko dan memaksimalkan keuntungan.
Seiring dengan makin berkembangnya pasar kripto, mengakrabi volatilitas menjadi makin penting. Mengikuti informasi, beradaptasi dengan kondisi pasar, dan mempertahankan perspektif jangka panjang dapat membantu trader mengambil keputusan yang tepat.
Semua contoh yang tercantum dalam artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Anda tidak boleh menafsirkan informasi atau materi lainnya sebagai nasihat hukum, perpajakan, investasi, keuangan, keamanan siber, atau nasihat lainnya. Di dalamnya sama sekali tidak terkandung ajakan, rekomendasi, dukungan, atau tawaran dari Crypto.com untuk berinvestasi, membeli, atau menjual koin, token, atau aset kripto lainnya. Keuntungan dari pembelian dan penjualan aset kripto dapat dikenai pajak, termasuk pajak keuntungan modal, di yurisdiksi Anda.
Kinerja masa lalu tidak menjamin atau mencerminkan kinerja masa depan. Nilai aset kripto bisa naik atau turun, Anda juga bisa kehilangan semua atau sebagian besar nilai aset yang Anda beli. Ketika menilai aset kripto, Anda hendaknya melakukan riset dan uji tuntas sendiri untuk membuat penilaian terbaik, sebab setiap pembelian menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya.
Pengertian volatilitas mungkin masih terdengar asing bagi sebagian besar orang, khususnya bagi mereka yang baru terjun di dunia investasi. Volatilitas merupakan istilah yang digunakan dalam berbagai bidang, termasuk dalam dunia investasi dan pasar keuangan. Namun, apa sebenarnya pengertian volatilitas dalam konteks ini? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), volatilitas berarti kemampuan suatu bahan untuk berubah menjadi gas. Sedangkan dalam dunia investasi, volatilitas memiliki arti yang berbeda. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendefinisikan volatilitas sebagai tingkat fluktuasi harga aset, nilai tukar, suku bunga, indeks, atau variabel keuangan lain dalam periode waktu tertentu. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) juga memiliki definisi yang serupa, yaitu mengartikan volatilitas sebagai tingkat variasi dari pergerakan harga dalam suatu periode waktu. Namun, jika diambil kesimpulannya, volatilitas dapat diartikan sebagai ukuran yang menggambarkan sejauh mana harga aset keuangan berfluktuasi dalam periode waktu tertentu. Semakin tinggi volatilitas suatu aset, maka semakin tinggi pula risiko yang harus ditanggung oleh investor. Oleh karena itu, pemahaman terhadap volatilitas sangat penting dalam dunia investasi.
Volatilitas di pasar keuangan merupakan indikator utama fluktuasi harga dari waktu ke waktu. Terkait dengan mata uang kripto, volatilitas ini sangat terasa, mewakili risiko yang lebih tinggi dan potensi keuntungan yang besar. Volatilitas tidak hanya berdampak pada faktor risiko investasi tetapi juga memainkan peran penting dalam perjalanan investor, yang berpotensi meningkatkan kekayaan secara signifikan atau menyebabkan kerugian besar.
Mata uang kripto, sebagai kelas aset yang relatif baru berusia hampir satu dekade, sering kali lebih fluktuatif dibandingkan saham tradisional. Pergerakan harga mereka lebih cepat dan terjadi dalam rentang waktu yang lebih singkat. Hal ini berbeda dengan saham, yang volatilitasnya sangat bervariasi, mulai dari saham berkapitalisasi besar yang relatif stabil seperti Apple atau Berkshire Hathaway hingga sifat " saham penny " yang lebih tidak menentu. Di sisi lain, obligasi umumnya dipandang sebagai aset dengan volatilitas rendah, mengalami perubahan harga yang tidak terlalu dramatis dalam jangka waktu yang lebih lama.
Memahami volatilitas suatu aset sangat penting bagi investor, karena hal ini secara langsung memengaruhi strategi investasi dan potensi hasil, terutama di pasar kripto yang dinamis dan terus berkembang.
Strategi Trading Kripto Selama Fase Volatilitas
Mencermati gejolak pasar kripto memerlukan strategi yang matang dan pendekatan disiplin.
Berikut ini beberapa strateginya:
Jenis-Jenis Volatilitas
Volatilitas dalam investasi umumnya dibagi menjadi dua jenis, yaitu volatilitas historis dan volatilitas tersirat. Volatilitas historis, seperti namanya, merujuk pada volatilitas yang dihitung berdasarkan pergerakan harga di masa lalu. Sedangkan volatilitas tersirat adalah volatilitas yang diharapkan oleh pasar terhadap pergerakan harga aset di masa mendatang. Volatilitas ini biasanya dihitung menggunakan model matematis dan sering digunakan dalam penilaian opsi.
Mengapa Volatilitas Mata Uang Kripto Itu Penting?
Volatilitas di pasar kripto dapat menimbulkan risiko sekaligus peluang.
Di satu sisi, volatilitas dapat menghasilkan keuntungan besar jika transaksi dilakukan pada waktu yang tepat. Di dunia kripto, pengguna menyebutnya “buy the dip” (beli saat harga turun) dan “take profit” (ambil untung) — dengan kata lain, karena volatilitas menyertai pasar kripto, seseorang dapat menunggu harga turun untuk membeli dan sering kali menjual cepat-cepat dengan harga tinggi.
Di sisi lain, volatilitas dapat menimbulkan kerugian besar jika tidak dikelola dengan baik. Dengan kata lain, menjual dengan harga rendah dan membeli dengan harga tinggi.
Intinya, volatilitas adalah fitur penting di pasar mata uang kripto yang tidak boleh diabaikan. Dengan memahami volatilitas, trader dapat mengembangkan strategi yang efektif untuk mengamati gejolak pasar.
Pelajari psikologi trading dan pengaruhnya terhadap perilaku pembelian.
Mungkinkah menurunkan volatilitas di sektor mata uang kripto?
Bagi banyak investor, daya tarik mata uang kripto terletak pada volatilitasnya, yang memberikan peluang keuntungan tinggi. Hal ini terutama berlaku bahkan ketika volatilitas mata uang kripto utama seperti Bitcoin menunjukkan tanda-tanda penurunan; mereka masih mengalami perubahan yang signifikan, seperti persentase pergerakan dua digit dalam satu minggu, yang dapat bermanfaat untuk strategi seperti "membeli saat harga turun".
Di sisi lain, investor dengan toleransi risiko yang lebih rendah memiliki akses terhadap strategi yang dirancang untuk memitigasi dampak buruk dari volatilitas ini. Salah satu strategi tersebut adalah dollar-cost averaging, yang melibatkan investasi rutin dalam jumlah tetap dari waktu ke waktu, sehingga memperlancar dampak fluktuasi harga. Pendekatan ini sangat cocok bagi investor jangka panjang yang kurang peduli dengan pergerakan pasar jangka pendek dan lebih fokus pada potensi apresiasi aset mereka dalam jangka panjang.
Selain itu, pasar mata uang kripto telah berevolusi dengan menyertakan opsi volatilitas rendah yang dirancang khusus yang dikenal sebagai stablecoin. Contohnya termasuk USD Coin dan Tether , yang dipatok pada aset cadangan yang stabil seperti dolar AS atau emas. Stablecoin ini menawarkan alternatif bagi mereka yang ingin terlibat dengan mata uang digital sambil menghindari fluktuasi harga ekstrem yang biasa terjadi pada mata uang kripto tradisional.
Harap diperhatikan bahwa Plisio juga menawarkan kepada Anda:
Buat Faktur Kripto dalam 2 Klik and Terima Donasi Kripto
6 perpustakaan untuk bahasa pemrograman paling populer
19 cryptocurrency dan 12 blockchain
Mata uang kripto telah merevolusi lanskap keuangan dengan sifat digitalnya yang terdesentralisasi. Namun, mata uang ini juga memiliki karakteristik yang biasanya lebih memengaruhinya dibandingkan mata uang fiat — volatilitas.
Dalam panduan komprehensif ini, kita akan mempelajari apa yang dimaksud dengan volatilitas di pasar mata uang kripto, mengapa perlu memahaminya, dan beberapa faktor yang memengaruhi volatilitas kripto.
Faktor apa saja yang menyebabkan peningkatan atau penurunan volatilitas?
Apa Itu Altcoin? Apa Perbedaannya dengan Bitcoin?
“Altcoin” merupakan gabungan dari 2 kata, yaitu “alternative” dan “coin”. Istilah ini umumnya mencakup semua aset kripto dan token yang bukan Bitcoin.
Altcoin terkait dengan blockchain di mana mereka secara khusus dirancang. Banyak di antaranya merupakan hasil fork—menciptakan blockchain dari rantai lain—dari Bitcoin dan Ethereum.
Fork ini umumnya terjadi karena berbagai alasan. Sering kali, sekelompok pengembang memiliki pendapat yang berbeda dari kelompok lainnya dan memutuskan untuk menciptakan koin mereka sendiri.
Banyak altcoin digunakan dalam blockchain masing-masing untuk tujuan tertentu, seperti ether yang digunakan di Ethereum untuk membayar biaya transaksi.
Beberapa pengembang telah membuat fork dari Bitcoin dan muncul kembali sebagai upaya untuk bersaing dengannya sebagai metode pembayaran, seperti fork yang menciptakan Bitcoin Cash.
Ukuran Volatilitas Lainnya
Salah satu ukuran volatilitas relatif dari saham tertentu ke pasar adalah beta (β). Beta mendekati volatilitas keseluruhan dari pengembalian keamanan terhadap pengembalian patokan yang relevan (biasanya S&P 500 digunakan).
Misalnya, saham dengan nilai beta 1,1 secara historis berpindah 110% untuk setiap 100% pergerakan dalam benchmark, berdasarkan tingkat harga. Sebaliknya, saham dengan beta 0,9 secara historis bergerak 90% untuk setiap 100% pergerakan dalam indeks yang mendasarinya.
Gejolak pasar juga dapat dilihat melalui VIX atau Indeks Volatilitas. VIX dibuat oleh Chicago Board Options Exchange sebagai ukuran untuk mengukur volatilitas yang diharapkan selama 30 hari dari pasar saham AS yang berasal dari harga kuotasi waktu nyata dari opsi beli dan jual S&P 500.
Ini secara efektif merupakan ukuran taruhan masa depan yang dibuat oleh investor dan trader terhadap arah pasar atau sekuritas individu. Pembacaan tinggi pada VIX menyiratkan pasar yang berisiko.
Variabel dalam formula harga opsi yang menunjukkan sejauh mana pengembalian aset yang mendasarinya akan berfluktuasi antara sekarang dan kedaluwarsa.
Volatilitas, yang dinyatakan sebagai koefisien persentase dalam rumus penetapan harga opsi, muncul dari aktivitas perdagangan harian. Bagaimana volatilitas diukur akan mempengaruhi nilai koefisien yang digunakan.